Kasus Rizieq, Alumni 212: Kalau Tidak Damai, Jokowi Harus Mundur!
Ketua Presidium Alumni 212 Ansufri Idrus Sambo. (Tempo.co) |
Alasan yang disampaikan Ansufri karena melihat kasus percakapan via WhatsApp berkonten pornografi yang menimbulkan polemik.
"Kami lah yang menyarankan habib untuk tidak pulang dulu hingga masalah ini selesai. Kalau tidak ada perdamaian kita akan mendesak Jokowi untuk mundur," ujar Ansufri usai jumpa pers 'Aksi Bela Ulama' di Masjid Baiturrahman, Jalan Dr Saharjo, Jakarta Selatan, Rabu (7/6/2017), seperti diberitakan Detikcom.
Terkait kasus yang tengah dihadapi Rizieq, Ansufri mengatakan seharusnya bisa saling memaafkan. Apalagi mengingat saat ini adalah bulan Ramadan.
"Kita tetap mengedepankan mediasi. Kita minta mediasi ke Komnas HAM. Apalagi ini sekarang Ramadan. Sudah sebaiknya kita saling memaafkan," kata Ansufri.
Sebelumnya, pengacara Habib Rizieq Sugito Atmo Prawiro mengatakan kliennya itu tengah mengurus perpanjangan visa. Adanya undangan dari Arab Saudi disebut mempermudah perpanjangan izin tinggal.
"Ada dua opsi, pertama, sekarang lagi urus perpanjang visa untuk long stay, long stay kan bisa karena undangan Arab Saudi atau alasan tertentu," kata Sugito, saat dihubungi, Rabu (7/6/2017).
"Kemungkinan bisa Arab Saudi keluarkan visa long stay," ujarnya.
Demikianlah berita hangat tentang Kasus Rizieq, Alumni 212: Kalau Tidak Damai, Jokowi Harus Mundur!
Sekianlah infromasi Kasus Rizieq, Alumni 212: Kalau Tidak Damai, Jokowi Harus Mundur! kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca berita Kasus Rizieq, Alumni 212: Kalau Tidak Damai, Jokowi Harus Mundur! dengan alamat link https://sukanyakepo.blogspot.com/2017/06/kasus-rizieq-alumni-212-kalau-tidak.html
0 Response to "Kasus Rizieq, Alumni 212: Kalau Tidak Damai, Jokowi Harus Mundur!"
Posting Komentar